Rabu, 01 Desember 2010

Usaha Kecil Menengah dalam pertumbuhan ekonomi

Pada tahun 1997, negara Indonesia mengalami krisis moneter yang menyebabkan perekonomian jatuh secara makro. Banyak perusahaan besar yang merupakan jantung perekonomian mengalami kebangkrutan, pabrik mengurangi pegawai, bahkan sampai stop beroperasi yang berimbas pada roda perekonomian mandek meski masih berputar.

ternyata pengusaha kecil dan menengah yang melakukan perputaran roda tersebut. Tidak bisa disangkal bahwa usaha kecil dan menengah (UKM) memang merupakan penyelamat bagi kita semua. Seperti yang dikatakan oleh Deputi Sekjen ASEAN Sundram Pushpanathan di Jakarta saat workshop mengenai prospek ekonomi Asia Tenggara dan Amerika Latin beberapa waktu lalu, sektor UKM perlu ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi negara. Sektor UKM disebut-sebut sebagai sektor yang tahan terhadap krisis ekonomi global dan mampu bersaing di pasar. Namun, sektor UKM perlu peningkatan kapasitas usahanya baik dari sisi finansial maupun dari sisi pengembangan teknologi informasi (TI) yang digunakan agar dapat bersaing dan berkompetisi di pasar global.

Peningkatan kapasitas TI merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan bagi usaha kecil dan menengah dan hal tersebut juga dapat menumbuhkembangkan roda usaha. Perkembangan TI sudah bergerak sangat cepat, baik dari sisi peranti keras (hardware) maupun peranti lunak (software) yang dapat membantu kinerja perusahaan.

Pada masa kini telah banyak perangkat lunak yang dikembangkan agar dapat membantu proses bisnis dengan melakukan penyimpanan informasi atau data dari aktivitas yang telah terjadi pada suatu perusahaan. Pada dasarnya penunjang pengambilan keputusan berdiri pada informasi atau data yang telah diolah sedemikian rupa. Informasi atau data memegang peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mengetahui kegiatan apa yang telah terjadi dengan perusahaannya. Bisa juga sebagai basis evaluasi apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan? Untuk menjamin agar data tersebut dapat diolah secara efisien menjadi informasi yang akurat, dapat dipercaya, dan tepat waktu, dalam pengolahan data tersebut diperlukan suatu alat yang dinamakan sistem informasi. Salah satu sistem informasi yang sangat diperlukan bagi manajemen perusahaan untuk mengolah data administrasi dan keuangan adalah sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi akuntansi atau SIA adalah sistem informasi yang mencakup proses dan prosedur pengelolaan informasi keuangan organisasi. Tujuan sistem informasi akuntansi adalah sebagai bahan pelaporan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan. Nantinya hasilnya akan dipakai dalam memenuhi kebutuhan penyajian pelaporan keuangan secara baik dan berkualitas. Dengan penggunaan sistem informasi ini, dihimbau agar dapat dilakukan pengawasan akuntansi/ keuangan dan pengendalian internal bagi pengusaha serta pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilakukan dengan baik dan terkontrol.

Hal ini sangat penting diaplikasikan untuk meningkatkan daya saing UKM dalam menghadapi produk China dalam ACFTA yang baru saja diaplikasikan. Hal ini akan bersinggungan langsung dengan pemerintah-dalam hal ini Kementerian Negara Koperasi dan UKM (Kementerian Negara KUKM)-yang telah menerapkan empat program untuk meningkatkan UKM. Program-program tersebut.pertama, kebijakan kredit usaha rakyat (KUR) yang alokasinya Rp20 triliun per tahun dengan berbagai persyaratan yang dipe rmudah.Kedua,revitalisasi pasar tradisional.Ketiga, konsep onevillage one product (OVOP) atau satu kabupaten/kota memiliki satu produk unggulan.Keempat official training untuk pelaku KUKM.


http://www.mediacenterkopukm.com/detail-berita.php?bID=7107



Tidak ada komentar:

Posting Komentar